| HOME | PENDAPAT |

Thursday 18 December 2008

Prof.Dr.dr.Wasilah Rochmah Sp.PD, K-Ger, Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, Konsultan Geriatri (Penyakit pada Lansia), Penanggung Jawab Klinik Lansia

BERJALANLAH TERUS DENGAN IDE YANG TELAH DIMULAI

ALLAH SWT MENURUNKAN SEGALA MACAM PENYAKIT SELALU BERSAMA OBATNYA, KECUALI TUA (AL QURAN)
Baik secara pribadi maupun sebagai seorang dokter dan seorang akademisi, saya ikut mengucapkan syukur Alhamdulillah atas karya seorang generasi muda kita, Bambang Sudewo, yang telah berupaya mengangkat salah satu karunia Ilahi berupa tanaman sirih merah sebagai tanaman yang secara empiris selama beratus-ratus tahun digunakan oleh nenek moyang kita sebagai penawar berbagai keadaan yang mungkin saat itu belum diketahui nama penyakitnya.
Saya kira dalam kehidupan sehari-hari kita semua pernah mendengar, melihat, mungkin menggunakan golongan sirih untuk menghentikan perdarahan, menguatkan jaringan, sebagai disinfektan, dan mempercepat penyembuhan luka. Ternyata masih banyak lagi pengalaman saudara-saudara yang lain tentang kegunaan sirih tersebut. Khusus sirih merah, Saudara Bambang Sudewo telah berupaya mengumpulkan dan kemudian menyusun segala informasi, baik tentang budi daya maupun kegunaannya untuk tujuan ikut serta dalam upaya pengembangan dan obat-obatan tradisional.
Kita menyadari bahwa negeri kita ini kaya raya dengan segala flora dan fauna. Saudara-saudara kita pun yang banyak bergelut dengan kekayaan alam tersebut. Untuk menuju arena akademik yang penuh dengan para peneliti dan para ahli, bagi mereka merupakan hal yang cukup sulit. Bagaimana dengan para ilmuwan kita? Uluran tangan untuk bergandengan bersama menguak kekayaan ini perlu dimulai dari para peneliti agar peluang emas dari Allah SWT yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia ini tidak begitu saja digaet oleh bangsa lain, seperti kekayaan-kekayaan lainnya sejak dulu hingga saat ini.
Sekali lagi salut kepada saudara Bambang Sudewo. Berjalanlah terus dengan ide yang telah dimulai, dari rebusan ke ekstrak, kemudian perlu analisis kandungan sirih merah bersama dengan Pusat Studi Obat Tradisional UGM, yang akhirnya bisa mencapai uji klinis.
Kalimat penggempur aneka penyakit perlu disulam dengan kata-kata yang lebih eksklusif ilmiah disertai dengan aturan atau dosis yang tepat dan peringatan bahwa setiap obat pasti ada efek samping yang bisa terduga atau tidak terduga. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan melindungi Anda. Amien.

R. Broto Sudibyo, BSc, 87 tahun, Pakar Herbal

KANDUNGAN SIRIH MERAH HAMPIR SAMA DENGAN SIRIH HITAM DAN SIRIH BETOK

Kehadiran buku yang ditulis oleh ananda Bambang Sudewo dalam khasanah pengobatan tradisional (herbal) kita sambut positif, yang penting obat tradisional dari bahan baku berbagai jenis tanaman herbal harus aman dan bermanfaat. Jika setelah minum ramuan herbal ada keluhan negative yang merugikan, harus ada anjuran untuk dihentikan. Bisa jadi sirih merah berkhasiat menanggulangi beberapa penyakit, baik secara tunggal maupun diformulasikan dengan tanaman obat lainnya yang memang pas untuk dipadukan.
Tanaman sirih merah mempunyai nama latin Piper betle Linn. Sinonim Chavica anuriculatal Chavica betle Mig memilik kandungan senyawa saponin, flavanoid, polifenal, kavicol, kavibetol, dan ponlen. Kandungan sirih merah hampir sama dengan sirih hitam serta sirih betook I dan II. Sirih merah memang rasanya sangat pahit dibandingkan dengan sirih biasa atau varietas lainnya.
Untuk dapat menemukan seberapa kuat khasiat sirih merah dalam pengobatan herbal kiranya perlu uji klinis yang lebih dalam, sehingga kehadirannya benar-benar bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya sebagai obat herbal yang “mujarab”. Saya berharap ada penulis lain yang berani mengorek rahasia sirih merah untuk kepentingan masyarakat luas. Jika memang diperlukan, Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan harus membantu dan memberikan kemudahan bagi yang berkepentingan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang fenomena sirih merah ini dalam khasiat pengobatan herbal di Indonesia.

Prof. Dr. Amien Rais, Mantan Ketua MPR, Dosen

Warisan nenek moyang yang sangat bermanfaat

Sesungguhnya jika kita mau menggali khasanah ilmu pengobatan tradisional warisan nenek-moyang kita, niscaya akan kita temukan banyak “warisan” yang sangat bermanfaat. Ramuan sirih merah yang diperkenalkan kembali oleh Sdr. Bambang Sudewo adalah salah satunya. Semoga pada masa datang semakin banyak pakar ramuan tradisional yang dapat meramu tanaman-tanaman obat yang sesungguhnya sudah lama menjadi kekayaan bangsa kita.

Sri Haryanto. S. Nugroho, BA, Yogyakarta

MARI KITA DUKUNG KEHADIRAN HERBAL SIRIH MERAH

Sri Haryanto adalah guru besar Senam Pernapasan dan Meditasi Anugrah Agung, sekaligus pimpinan Klinik Holistis Alternatif Anugrah Agung, Yogyakarta. Dia juga Redaktur Meditasi Kesehatan Tabloid Senior, pengasuh acara Pengobatan Tradisional Meditasi Kesehatan di Yogya TV, RB TV, dan Radio Suara Kenanga, Yogyakarta. Selain itu, dia adalah Ketua Paguyuban BATTRA Sentra P3T, Provinsi DI Yogyakarta. Berikut tanggapan, pesan, dan kesannya atas hasil karya penulis.
Herbal atau obat tradisional yang juga popular dengan sebutan jamu telah menjadi kebutuhan bagi seluruh masyarakat, bukan hanya masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia. Ini terbukti dari pengakuan WHO (World Health Organization) terhadap daya guna dan hasil guna pengobatan tradisional dengan herbal.walaupun teknik atau cara membuatnya berbeda-beda, sejak awal peradaban manusia herbal sudah digunakan dan tujuannya jelas untuk pengobatan dan perawatan kesehatan.
Upaya pengobatan tradisional dengan menggunakan herbal cukup potensial dalam masyarakat. Karena itu, sudah sewajarnya jika terus dikembangkan, ditingkatkan, dibina, dan diarahkan agar herbal menjadi obat tradisional ini sudah sesuai dengan GBHN 1993 dan GBHN 1998, serta Undang-undang Kesehatan No. 23/1992 pasal 47 dan SKN (Sistem Kesehatan Nasional).
Salah satu jenis herbal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalh sirih merah (Piper betle L. var. Rubrum). Sirih merah mulai dilihat dan diminati masyarakat luas setelah mengetahui khasiatnya, terutama untuk mengobati berbagi penyakit, seperti jantung koroner, diabetes mellitus (kencing manis), kanker, lever, radang pada mata, dan keputihan. Tanaman ini memiliki kandungan kimia seperti flavonoid, alkaloid, senyawa planoloid, tannin, dan minyak asiri.
Pengamatan, kajian, dan pengalaman Sdr. Bambang Sudewo di Klinik Herbal Center (KHC) yang didirikannya, menemukan bentuk formulasi sirih merah yang sangat berkhasiat dan manjur untuk pengobatan berbagai penyakit. Dia ingin sirih merah ini menjadi bagian khasanah obat tradisional Indaonesia yang perlu dibudidayakan dan dimanfaatkan dengan benar.
Melalui buku ini, dia menguraikan secara gamblang khasiat dan manfaat sirih merah ini, sehingga masyarakat bisa mengetahui betapa besar manfaat dan isi kandungannya bagi tujuan pengobatan dan perawatan kesehatan secara menyeluruh dan berdaya guna. Meskipun demikian, kita semua perlu menyadari bahwa pengetahuan dan pemanfaatan tanaman berkhasiat obat seperti sirih merah ini harus terus ditindaklanjuti, ditingkatkan, dan dikembangkan agar menjadi primadona dalam khasanah pengobatan tradisional, sehingga menjadi tanaman berkhasiat, berdaya guna, bernilai ekonomi tinggi, dan dapat dilestarikan sebagai kekayaan hayati.
Bagaimana pun kita layak mengacungkan jempol kepada Sdr. Bambang Sudewo yang dalam kehidupannya terjun seutuhnya dalam bidang pengobatan tradisional, terutama dalam bidang herbal melalui Klinik Herbal Center (KHC) yang didirikannya dan menulis buku-buku tanaman berkhasiat obat, seperti sirih merah ini. Hal tersebut merupakan smbangan yang sangat besar agar masyarakat menyadari dan mengetahui bahwa dalam bidang kesehatan Allah telah memberikan karunia-Nya dangan apa saja yang telah diciptakan-Nya. Jika manusia mau mempelajarinya, ternyata berbagai ragam tanaman mempunyai manfaat yang sangat tinggi bagi kesehatan keita semua.
Seharusnya kita semua menyadari dan mau menjaga, membudidayakan, memelihara, serta melestarikannya, sehingga semua tanaman berkhasiat obat dapat dikenal dan diketahui manfaatnya, karena seperti kata pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Karena itu, Sdr. Bambang Sudewo dan teman-teman pakar, praktisi, atau penulis-penulis lainnya, terutama dalam bidang pengobatan tradisional, perlu kita dukung dan kita hormati karena pengabdiannya sangat dibutuhkan masyarakat luas.

Romo Dr. Paulus Tribrata Br, M. TH, MM, Rohaniawan

HATI YANG GEMBIRA MENYEMPURNAKAN KEMANJURAN SIRIH MERAH

Back to nature merupakan istilah yang lahir atas kesadaran akan berbahayanya bahan-bahan kimiawi yang terkandung dalam obat-obatan sintetis. Karenanya , penggunaan obat alami cenderung terus meningkat di seluruh dunia, baik di Negara berkembang maupun di Negara maju. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh adanya perubahan lingkunagan hidup, perubahan perilaku manusia, dan perkembangan pola penyakit.
Walaupun telah diupayakan peningkatan anggaran kesehatan di semua Negara, masih saja ada masalah kesehatan yang tidak dapat diatasi secara efektif dan memuaskan dengan cara-cara pengobatan konvensional dan obat-obatan modern, terutama penyakit-penyakit kronis, penyakit degeneratif, penyakit menular tertentu, dan kanker. Namun, sering kali penyakit-penyakit tersebut dengan mudah disembuhkan oleh tanaman berkhasiat obat yang sangat banyak tedapat di Negara tercinta Indonesia.
Penulis buku seperti ini sangat perlu untuk menambah dan memperkaya wawasan para pencari dan pengguna tanaman obat sebagai sarana penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan. Pendapat saya untuk para pengguna tanaman obat, terutam sirih merah sebagai obat adalah, “Gunakan sirih merah dan tanaman obat lain yang sangat banyak terdapat di Indonesia yang merupakan anugerah Tuhan dengan iman, karena barang siapa percaya, maka separuhnya sudah sembuh. Hati yang gembira menyempurnakan kemanjuran sirih merah dan tanaman obat lainnya”. Tuhan memberkati.

Dr. Ipung Puruhito, Sp. PD, Internis RS Haji Surabaya

SEMOGA MUNCUL PENELITIAN LANJUTAN MENGENAI SIRIH MERAH

Sebagai seorang dokter saya sering menghadapi pasien yang sudah menderita sakit sangat parah, tetapi sarana pengobatan dan pengetahuan pengobatan secara medis tidak menemukan jawabannya. Berbekal pengetahuan kedokteran komplementer itulah wacana pengobatan menjadi bertambah. Sayangnya, masih sulit mencari buku atau referensi tentang tanaman sirih merah.
Saya salut kepada penulis yang mau bersusah payah menyusun buku ini. Seperti jenis sirih lainnya, tanaman sirih merah selain lebih eksotik dan mungkin juga mengandung zat antiradang yang jauh lebih banyak. Tanaman ini berkhasiat untuk menyembuhkan luka atau bengkak, sehingga dulu banyak dipergunakan sebagai obat kompres. Harapan saya akan lahir penelitian lanjutan mengenai sirih merah, sehingga memperkaya pengetahuan pengobatan kita semua.

Ir. Suwardi, MP, Dosen Tanaman Obat dan Rempah, Herbalis

INFORMASINYA PERLU DISEBARLUASKAN KEPADA MASYARAKAT

Tanaman obat asli Indonesia ada sekitar 30.000 jenis yang belum termanfaatkan secara maksimal. Masing-masing spesies memiliki aneka ragam varietas, termasuk tanaman sirih (Piper battle L.). pada mulanya sirih dipergunakan untuk obat mimisan, bisul, dan disinfektan. Namun, pada perkembangan selanjutnya ditemukan sirih yang daunnya berwarna kemerahan, sehingga disebut dengan sirih merah (varietas Rubrum) yang memiliki kandungan bahan aktif lebih lengkap daripada sirih biasa. Secara kimiawi bahan aktif yang terkandung dalam daun sirih secara umum berupa minyak asiri, flavonoid, alkaloid, senyawa polifenolad, dan tannin.
Dilihat dari daya penyembuhan dan khasiatnya yang telah dibuktikan oleh pengguna, informasi ini perlu disebarluaskan kepada masyarakat. Tata cara pengembangan dan budi daya sirih merah perlu diinformasikan kepada petani tanaman obat, sehingga dapat diusahakan sebagai tanaman obat komersial multikhasiat. Di samping itu, perlu pula dirintis industri obat tradisional berbahan baku sirih merah sebagai penampungnya. Jika kerja sama ini dapat terjalin petani tanaman obat dapat terangkat kesejahteraannya.
Terbitnya buku tentang sirih merah ini perlu disambut secara positif untuk menambah referensi mengenai spesies tanaman sirih sebagai tanaman obat unggulan asli Indonesia.

dr. HR Endro Sukmono, SpP, Ahli Paru, Akupunturis, dan Herbalis

SIRIH MERAH MENAMBAH INVESTASI OBAT DAN PENGOBATAN TRADISIONAL

Pada tahun 1989 MPR telah menetapkan amanatnya yang menyatakan perlunya penggalian, penelitian, pengujian, dan pengembangan obat tradisional serta cara pengobatan tradisional. Pemeliharaan dan pengembangan pengobatan tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang harus terus ditingkatkan dan didorong usaha pengembangannya melalui penggalian, penelitian. Pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan termasuk budi daya tanaman obat yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan.
Masyarakat semakin berpikiran maju dan mendapat informasi bahwa di Negara-negara Barat orang mulai kembali ke alam, karena obat modern yang digunakan banyak menimbulkan keluhan atau efek samping yang tidak diinginkan. Bukan berarti obat tradisional tidak memiliki efek samping, tetapi efek samping tersebut relative kecil. Selain itu, obat tradisional sudah lama dipergunakan dan tidak menimbulkan keluhan yang berarti.
Sirih merah menambah investasi obat dan pengobatan tradisional serta dapat ikut membantu mengatasi kekurangan pengobatan Barat. Sebagai contoh, akhir-akhir ini pengobatan terhadap penyakit TBC tampak adanya resistensi. Demikian pula pengobatan terhadap kanker dan asma, sampai saat ini hasilnya juga belum memuaskan. Obat tradisional, termasuk sirih merah, diharapkan dapat ikut membantu mengatasi masalah-masalah tersebut. Dengan izin Tuhan, mudah-mudahan lebih banyak dan lebih cepat lagi hadir obat untuk mengobati penyakit yang sulit disembuhkan atau yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Semoga Tuhan meridhoi.

dr. Suratno, Yogyakarta

SIRIH MERAH SANGAT BERGUNA UNTUK MENYEMBUHKAN PENYAKIT AKIBAT INFEKSI

Pada era globalisasi saat ini banyak penyakit yang secara medis dan pengobatan modern tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan pengobatan alam atau herbal justru dapat disembuhkan . Karenanya, banyak pakar medis mengadakan riset dan penelitian tentang herbal yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu tentang isi dan kandungan yang ada dalam bahan-bahan tersebut. Tidak bisa dimungkiri, bahan-bahan alami ini dari segi efek samping lebih sedikit dibandingkan dengan obat-obatan kimia asalkan dosis dan cara pengolahannya benar dan higienis.
Sekarang banyak obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah diuji klinis ternyata cukup ampuh untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Masih banyak bahan yang belum digali dari bumi nusantara ini, salah satunya adalah sirih merah yang mengandung bahan antibiotic dan analgetik yang sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit-penyakit akibat infeksi.
Dari kesaksian beberapa orang penderita yang telah menggunakan daun sirih merah, tampaknya tanaman ini sungguh sangat bermanfaat. Sebagai orang medis, tentu saya harus melihat dari kaca medis, bahwa perlu dilakukan uji klinis terhadap daun sirih merah, baik isi dan kandungan yang ada di dalamnya maupun manfaatnya bagi kesehatan. Hal ini disebabkan sirih merah merupakan kekayaan alam nusantara yang belum digali dan dimanfaatkan secara benar dalam bidang kesehatan.

KRAy. S.M. Anglingkusumo

RAMUAN SIRIH MERAH SANGAT MEMBANTU MASYARAKAT

Sungguh suatu perhatian yang baik dan saya bangga karena sirih merah merupakan ramuan tradisional sangat membantu masyarakat dalam upaya memperoleh kesehatan dengan cara tradisional yang sangat terjangkau. Selain itu, saya juga bangga dengan munculnya ramuan-ramuan tradisional Indonesia dengan melestarikan tanaman yang indah dan berkhasiat. Terlebih lagi, saya bangga karena penulisan dan pengamatan terhadap sirih merah muncul dari Yogyakarta.
Menurut pendapat saya hal seperti ini perlu menjadi contoh generasi penerus untuk belajar mengamati khasanah tanaman obat yang ada di Negara kita agar tidak didahului orang-orang asing. Tidak banyak orang yang mempunyai idealisme, perhatian, kemudian meneliti dan menuliskan pemikirannya sekaligus mengabdi kepada masyarakat. Berbuat sesuatu yang bermanfaat dan mendatangkan penghasilan tidak perlu bersusah payah atau mencari dari tempat yang jauh. Di sekeliling kita sangat banyak hal yang bisa menjadi bahan penelitian, penulisan, dan menjadikannya sebagai penghasilan. Terlebih lagi jika kita tekun, tanggap, dan memiliki kemauan. Sdr. Dewo adalah salah satu orang Indonesia yang memiliki kemauan, ketekunan, kreativitas, dan semangat yang seharusnya diikuti oleh orang lain agar potensi daerah dan potensi alam kita tidak dimanfaatkan orang asing.
Saya berharap Sdr. Dewo bisa terus mengembangkan pengetahuan, bekerja sama dengan para ilmuwan di bidang pertanian khususnya hortikultura, peneliti dan pakar obat-obatan tradisional lainnya, produsen, serta lembaga pemerintrah atau swasta yang dapat menambah wawasan bahkan mungkin menjadi sponsor dalam penulisan buku selanjutnya. Hal ini disebabkan informasi mengenai tumbuh-tumbuhan yang berguna untuk kesehatan saat ini sangat diminati dan menjadi buah bibir berbagai kalangan. Karenanya, jangan putus asa, maju terus, semoga sukses, dan mendapat rahmat dan dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sang Pencipta alam yang luar biasa ini.

KEHADIRAN SIRIH MERAH DALAM KHASANAH PENGOBATAN HERBAL SANGAT TEPAT
Ny. Yani Saptohudoyo, Yogyakarta
Saat ini telah banyak orang beralih perhatian dari cara pengobatan modern atau medis ke pengobatan alami atau herbal. Tren kembali kealam tidak sebatas pada obat-obatan, tetapi juga telah merambah ke produk-produk kecantikan yang diolah secara modern.
Kehadiran sirih merah dalam khasanah pengobatan herbal saat ini saya rasa sangat tepat. Walaupun secara detail saya bukan ahlinya dalam menilai isi kandungan daun sirih merah, secara keseluruhan, baik isi materi buku maupun testimony yang disajikan, terus terang sangat menarik perhatian saya.
Harapan saya, pada masa mendatang ada produk-produk turunan dari sirih merah yang dapat digunakan oleh kaum perempuan secara luas, misalnya sirih merah untuk lulur perawatan kulit, masker wajah, sabun kesehatan atau antiseptic, krim untuk mengatasi flek dan jerawat, cairan pembersih organ kewanitaan, cairan pencegah kerusakan akar rambut, atau penghambat proses penuaan dini.
Jika memungkinkan dibuat pula ramuan alami khusus untuk produk-produk spa yang bahan utamanya dari sirih merah. Seperti produk scrubbing dan maskernya. Produk tersebut bermanfaat untuk membersihkan dan menghaluskan kulit, serta mengangkat sel-sel kulit mati. Dapat diformulasikan pula dengan minyak esensial sandal wood, yoghurt segar, minyak melati, minyak zaitun, minyak bunga-bunga beraroma, serta bubuk biji-bijian yang mengandung nutrisi yang berkhasiat bagi kulit.
Dalam buku ini diterangkan bahwa sirih merah mengandung za antiseptic tinggi yang potensial untuk menyehatkan kulit. Saya kira tidak berlebihan jika produk-produk unggulan dari bahan baku sirih merah, baik sebagai obat maupun sebagai bahan alami produk kecantikan, akan direspon positif oleh masyarakat luas, terutam kaum perempuan Indonesia.
Akhirnya selamat atas terbitnya buku ini, semoga bermanfaat, sekaligus melengkapi referensi tentang herbal di Tanah Air. Saya berharap agar isi buku dapat dipertanggungjawabkan dan penulisnya tetap kreatif dalam berkarya. Saya telah mengonsumsi The Herbal Sirih Merah. Rasanya enak di badan dan memang nyata berkhasiat. Mudah-mudahan pada masa mendatang, produk sirih merah semakin diminati masyarakat.

Ny. Tinuk Riefky, Pakar Rias Pengantin

SIRIH MERAH BISA BERPERAN SEBAGAI BAHAN BAKU UTAMA PRODUK KECANTIKAN

Tren kembali ke alam atau back to nature, baik di Negara Barat maupun Asia banyak menjadi pilihan. Buku tentang sirih merah ini mengingatkan saya pada beberapa calon pengantin wanita yang minta kepada saya untuk melakukan detoksifikasi, srubbing tubuh, facial, dan masker wajah (perawatan wajah untuk membersihkan, melembutkan, meremajakan, dan menyegarkan kulit wajah) dengan cara alami sekaligus sebagai cairan pembersih organ kewanitaan.
Kiranya daun sirih merah akan bisa berperan sebagai bahan baku utama beberapa produk kecantikan tersebut untuk calon pengantin wanita. Tampaknya sirih merah pun bisa dipadukan dengan bahan alami lainnya, seperti minyak zaitun, wortel, apokat, susu murni, madu, mentimun, jeruk nipis dan buah-buahan, serta sayuran organik.
Untuk dasar ngadi saliro (kesehatan tubuh dan kecantikan), lulur sirih merah produksi PJ. Sekar Kedhaton memang menjadi bagian penting untuk menyehatkan sekaligus merawat kulit. Aromanya segar. Saya setuju jika Lulur Sirih Merah, Teh Herbal Sirih Merah, dan Kapsul Ekstrak Sirih Merah diproduksi secara masal dengan standar mutu dan khasiat yang bisa dipertanggungjawabkan. Saya tunggu produk-produk sirih merah lain dengan manfaat yang lain pula, terutama khusus untuk perawatan kecantikan dan rias pengantin. Disebabkan sebelum ini belum pernah ada yang menulis buku tentang khasiat dan manfaat sirih merah, buku ini pantas dibaca dan dimiliki oleh pemerhati tanaman obat dan para praktisi kecantikan.

Copyright © pesonasirihmerah.blogspot.com December 2008.
All Rights Reserved
BANYUWANGI – JAWA TIMUR – INDONESIA