| HOME | PENDAPAT |

Thursday 18 December 2008

Sri Haryanto. S. Nugroho, BA, Yogyakarta

MARI KITA DUKUNG KEHADIRAN HERBAL SIRIH MERAH

Sri Haryanto adalah guru besar Senam Pernapasan dan Meditasi Anugrah Agung, sekaligus pimpinan Klinik Holistis Alternatif Anugrah Agung, Yogyakarta. Dia juga Redaktur Meditasi Kesehatan Tabloid Senior, pengasuh acara Pengobatan Tradisional Meditasi Kesehatan di Yogya TV, RB TV, dan Radio Suara Kenanga, Yogyakarta. Selain itu, dia adalah Ketua Paguyuban BATTRA Sentra P3T, Provinsi DI Yogyakarta. Berikut tanggapan, pesan, dan kesannya atas hasil karya penulis.
Herbal atau obat tradisional yang juga popular dengan sebutan jamu telah menjadi kebutuhan bagi seluruh masyarakat, bukan hanya masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia. Ini terbukti dari pengakuan WHO (World Health Organization) terhadap daya guna dan hasil guna pengobatan tradisional dengan herbal.walaupun teknik atau cara membuatnya berbeda-beda, sejak awal peradaban manusia herbal sudah digunakan dan tujuannya jelas untuk pengobatan dan perawatan kesehatan.
Upaya pengobatan tradisional dengan menggunakan herbal cukup potensial dalam masyarakat. Karena itu, sudah sewajarnya jika terus dikembangkan, ditingkatkan, dibina, dan diarahkan agar herbal menjadi obat tradisional ini sudah sesuai dengan GBHN 1993 dan GBHN 1998, serta Undang-undang Kesehatan No. 23/1992 pasal 47 dan SKN (Sistem Kesehatan Nasional).
Salah satu jenis herbal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalh sirih merah (Piper betle L. var. Rubrum). Sirih merah mulai dilihat dan diminati masyarakat luas setelah mengetahui khasiatnya, terutama untuk mengobati berbagi penyakit, seperti jantung koroner, diabetes mellitus (kencing manis), kanker, lever, radang pada mata, dan keputihan. Tanaman ini memiliki kandungan kimia seperti flavonoid, alkaloid, senyawa planoloid, tannin, dan minyak asiri.
Pengamatan, kajian, dan pengalaman Sdr. Bambang Sudewo di Klinik Herbal Center (KHC) yang didirikannya, menemukan bentuk formulasi sirih merah yang sangat berkhasiat dan manjur untuk pengobatan berbagai penyakit. Dia ingin sirih merah ini menjadi bagian khasanah obat tradisional Indaonesia yang perlu dibudidayakan dan dimanfaatkan dengan benar.
Melalui buku ini, dia menguraikan secara gamblang khasiat dan manfaat sirih merah ini, sehingga masyarakat bisa mengetahui betapa besar manfaat dan isi kandungannya bagi tujuan pengobatan dan perawatan kesehatan secara menyeluruh dan berdaya guna. Meskipun demikian, kita semua perlu menyadari bahwa pengetahuan dan pemanfaatan tanaman berkhasiat obat seperti sirih merah ini harus terus ditindaklanjuti, ditingkatkan, dan dikembangkan agar menjadi primadona dalam khasanah pengobatan tradisional, sehingga menjadi tanaman berkhasiat, berdaya guna, bernilai ekonomi tinggi, dan dapat dilestarikan sebagai kekayaan hayati.
Bagaimana pun kita layak mengacungkan jempol kepada Sdr. Bambang Sudewo yang dalam kehidupannya terjun seutuhnya dalam bidang pengobatan tradisional, terutama dalam bidang herbal melalui Klinik Herbal Center (KHC) yang didirikannya dan menulis buku-buku tanaman berkhasiat obat, seperti sirih merah ini. Hal tersebut merupakan smbangan yang sangat besar agar masyarakat menyadari dan mengetahui bahwa dalam bidang kesehatan Allah telah memberikan karunia-Nya dangan apa saja yang telah diciptakan-Nya. Jika manusia mau mempelajarinya, ternyata berbagai ragam tanaman mempunyai manfaat yang sangat tinggi bagi kesehatan keita semua.
Seharusnya kita semua menyadari dan mau menjaga, membudidayakan, memelihara, serta melestarikannya, sehingga semua tanaman berkhasiat obat dapat dikenal dan diketahui manfaatnya, karena seperti kata pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Karena itu, Sdr. Bambang Sudewo dan teman-teman pakar, praktisi, atau penulis-penulis lainnya, terutama dalam bidang pengobatan tradisional, perlu kita dukung dan kita hormati karena pengabdiannya sangat dibutuhkan masyarakat luas.

Copyright © pesonasirihmerah.blogspot.com December 2008.
All Rights Reserved
BANYUWANGI – JAWA TIMUR – INDONESIA